“Karena kau tak lihat, terkadang
malaikat..tak bersayap tak cemerlang tak rupawan. Namun kasih ini silakan kau
adu..malaikat juga tau syapa yang jadi juaranya….”.
Sepenggal lirik dari lagu karya
Dewi Lestari…”Malaikat Juga Tahu..”. sejak pertama kali lagu ini keluar, aku
sudah sangat jatuh hati dengan lagu ini membuat kita sadar akan banyak hal,
seperti lirik diatas yang kutulis, kata-kata itu sangat menginspirasi. Dari
lagu ini juga lahirlah sebuah film yang indah “Malaikat Tanpa Sayap” yang
ceritanya sangat inspiratif, menyadarkan kita bahwa malaikat itu sebenarnya ada
didekat kita…orang-orang yang ada didekat kita yang sangat mencintai kita apa
adanya.
“Hampir habis dayaku, membuktikan
padamu…ada cinta yang nyata. Setia…hadir setiap hari, tak tega biarkan kau
sendiri meski sering kali kau malah asik sendiri…”
Sadar ngak sama kalimat itu? Kita
ngak pernah sadar sama apa yang ada didekat kita bila kita hanya memikirkan
perasaan kita sendiri, melihat kehidupan kita sendiri dan memikirkan diri kita
sendiri tanpa kita tahu bahwa sebenarnya didekat kita ada seseorang yang sangat
menyayangi bahkan mencintai kita melebihi dirinya sendiri.
Terkadang...ketulusan itu tidak terlihat, kita malah melihat hal yang tidak tulus menjadi tulus dan yang benar-benar tulus kita lupakan begitu saja. Memang dalam hidup kadang kita harus bertemu orang yang salah terlebih dahulu sebelum akhirnya bertemu dengan orang yang tepat.....harus ngerasain sakit hati dulu supaya bisa ngerti apa itu bahagia....dan sebagian orang bahkan harus merasakan namanya penghianatan dulu sebelum pada akhirnya dia tau apa itu setia, itulah siklus hidup yang harus kita jalani....
Bila kita sedang bahagia, kita terkadang lupa dengan orang-orang yang selama ini care sama kita dengan tulus dan begitu kita jatuh mereka tetap ada disana menunggumu kembali untuk merangkulmu kembali, membiarkanmu menangis dalam pelukannya sambil berkata "tidak apa-apa...kamu pasti akan baik-baik saja", menyemangatimu lagi padahal kamu sudah meninggalkan dan melupakanya. . .itulah yang namanya ketulusan. . .tidak mengenal kata benci apa lagi dendam, dalam diri seseorang yang tulus, dia mampu memaafkan dengan ikhlas dan ingin selalu membahagiakan orang yang disayangi, dan terkadang kita lupa akan hal itu.
Tuhan memberikan kita akal, mata, dan hati agar kita dapat dengan pintar mengetahiu mana yang tulus dan tidak, bila salah....tidak apa-apa karena dari kesalahan kita tau apa itu kebenaran. . . .
An.putri.dhanayanti. . . .